Minggu, 03 Januari 2016

VIRTUALISASI SERVER



VIRTUALISASI 



Virtualization adalah penciptaan sebuah versi virtual (bukan sebenarnya)  suatu entitas, seperti sistem operasi, server, perangkat penyimpanan atau sumber daya jaringan. –
Anda mungkin tahu sedikit tentang virtualisasi jika Anda pernah membagi hard disk menjadi beberapa partisi. Partisi pembagian satu hard disk menjadi dua hard disk secara logik.
Virtualisasi sistem operasi adalah penggunaan perangkat lunak untuk memungkinkan satu perangkat keras untuk menjalankan beberapa sistem operasi pada saat yang sama.  Teknologi ini dimulai pada mainframe beberapa dekade yang lalu agar administrator untuk menghindari pemborosan daya proses mahal atau dengan kata lain meningkatkan efisiensi.
Pada tahun 2005, perangkat lunak virtualisasi diadopsi lebih cepat daripada yang dibayangkan, termasuk para ahli. Tiga bidang IT di mana virtualisasi paling berkembang adalah  virtualisasi jaringan, virtualisasi penyimpanan dan virtualisasi server:

  • Virtualisasi jaringan (Network virtualization) adalah metode menggabungkan sumber daya yang tersedia dalam jaringan dengan cara membagi bandwidth yang tersedia ke dalam beberapa channel, yang masing-masing saling independen satu dengan yang yang lain, dan masing-masing yang dapat ditugasi (atau dialih-tugaskan) ke dalam beberapa server atau perangkat secara real time. Idenya adalah bahwa virtualisasi menyembunyikan kompleksitas jaringan dengan cara membagi jaringan menjadi bagian-bagian lebih mudah dikelola, sangat mirip dengan konsep mempartisi harddisk untuk memudahkan untuk pengelolaan file.
  • Virtualisasi penyimpanan adalah penggabungan penyimpanan fisik dari jaringan beberapa perangkat penyimpanan ke dalam apa yang tampaknya menjadi satu perangkat penyimpanan yang dikelola oleh  konsol pusat  Penyimpanan virtualisasi yang umum digunakan di storage area networks (SAN).

  • Virtualisasi server (Server virtualization) adalah penyembunyian sumber daya server (termasuk jumlah dan identitas individu server fisik, prosesor, dan sistem operasi) dari server pengguna. Tujuannya adalah untuk menghindarkan pengguna dari keharusan untuk memahami dan mengatur rincian rumit sumber daya server dengan tetap memungkinkan resource sharing untuk meningkatkan pemanfaatan sumber daya dan memelihara kapasitas untuk expansion.

Virtualisasi dapat dilihat sebagai bagian dari trend secara keseluruhan di perusahaan IT yang meliputi autonomic computing, sebuah skenario di mana lingkungan TI akan mampu mengelola dirinya sendiri didasarkan pada aktivitas yang dihadapi, dan utility computing, di mana kekuatan pemrosesan komputer dianggap sebagai utilitas yang hanya dibayar oleh klien jika diperlukan atau digunakan.  Tujuan umum virtualisasi adalah sentralisasi tugas administratif dengan dan meningkatkan skalabilitas dan beban kerja.

keuntungan virtualisasi server :
  1. Save Energy, mengapa? karena dengan menggunakan virtualisasi pada server, server fisik yang akan kita gunakan menjadi lebih sedikit. Sehingga penggunaan sumber daya seperti listrik lebih diminimalkan.
  2. Memperkecil Skala Jaringan, dengan virtualisasi server, kita menggunakan lebih sedikit server fisik, artinya lebih kecil pula jaringan yang akan kita buat, Penggunaan router, switch, dan rack yang akan digunakan untuk membangun infrastruktur jaringan menjadi lebih sedikit.
  3. Meningkatkan waktu Uptime, Karena semua VM’s (Virtual Machines) berada pada 1 server fisik/1 storage (sharing), maka waktu untuk uptime suatu server tergantung pada 1 server fisik tersebut. Hal ini lebih efisien ketimbang kita memiliki banyak server dengan waktu uptime yang berbeda-beda.
  4. Lebih Redundant, dengan menggunakan virtualisasi server, jaringan yang akan kita buat akan menjadi lebih redundant(mudah untuk backup). Misalnya, kita memiliki 2 buah server fisik A dan B, kemudian server A kita virtualisasi kan dengan menggunakan 5 VM diatasnya. Maka, server B bisa kita gunakan untuk backup server dari server A dengan 5 VM juga. Jika kita tidak menggunakan virtualisasi, maka kita akan membutuhkan 10 server fisik untuk membangun redundant server seperti ini (5 server utama, 5 server backup)
  5. Aplikasi yang terisolasi, karena semua Virtual Machines/Application kita bangun diatas 1 server, Maka tingkat keamanan dari aplikasi tersebut juga lebih terjamin.
  6. Memaksimalkan penggunaan aplikasi, perkembangan software yang semakin pesat menuntut kita menggunakan hardware yang canggih pula. Bayangkan, ketika kita mengimplementasikan aplikasi pada suatu server, kemudian beberapa bulan kedepan aplikasi tersebut membutuhkan update ke hardware yang lebih tinggi, apakah kita juga harus membeli server yang baru? Pemborosan dana!!! Dengan virtualisasi server, kita cukup meningkatkan spesifikasi pada saat konfigurasi VM nya sesuai dengan server fisik yang sudah ada saat ini
  7. Implementasi Cloud Computing, dengan menggunakan virtualisasi pada server ditambah dengan shared storage seperti NAS, maka dengan mudah kita bisa membangun infrastruktur cloud computing.
  8. Cloning aplikasi menjadi lebih cepat, mengapa? Karena hanya dengan menggunakan harddisk/flashdisk/SDCard kapasitas 10GB saja, kita bisa membuat Virtual Machines (Tentunya dengan shared storage yang terpisah), dan ketika kita ingin mengimplementasikan pada server fisik lain, kita cukup melakukan copy paste isi flashdisk tsb. mudah bukan?
  9. Tidak ketergantungan pada hardware, banyak sekali aplikasi-aplikasi pada server yang membutuhkan system requirements pada hardware merk tertentu. Dengan virtualisasi kita cukup melakukan setting konfigurasi pada VM nya



About the Author

fitri tuntun

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

1 komentar:

 
Fitri dan Tuntun © 2015 - Blogger Templates Designed by Templateism.com